Seorang mahasiswi Prasetiya Mulya
menanyakan pada saya saat Kuliah Umum pekan lalu: “Pak Ci, bagaimana
agar usaha pakaian saya lebih berkembang?” Saya menyuruhnya maju dan
bertanya,”Pakaian seperti apa yang Anda jual?” Ia menjawab,”Pakaian saya
menerapkan inovasi yang membuatnya bisa dipakai oleh wanita berjilbab
maupun tidak”.
Nasihat
saya padanya adalah keharusan untuk memilih satu fokus dalam produknya
itu. Seorang entrepreneur memerlukan fokus dalam setiap hal yang ia
kerjakan. Begitu juga halnya dalam penentuan target market. Dalam kasus
ini, mahasiswi tersebut ingin merengkuh dua target market yang berbeda:
para perempuan yang memakai jilbab dan mereka yang tidak memakai jilbab.
Ini bagi saya sangat tidak fokus.
Konsumen
jaman sekarang super spesialis, demikian menurut pengamatan saya selama
ini. Mereka cenderung ingin produk yang terbaik dan terspesialisasi.
Konsepnya membingungkan jika kita gabungkan menjadi satu. Jika seorang
perempuan ingin memakai jilbab, tentunya ia ingin mengenakan pakaian
jilbab yang terbaik. Begitu juga dengan pakaian yang nonjilbab.
Mahasiswi
tersebut beralasan bahwa apa yang ia terapkan dalam produknya itu
karena ia ingin membuktikan bahwa pakaian yang dipakai oleh perempuan
yang tidak berjilbab sebenarnya bisa dipakai oleh mereka yang berjilbab
asal mereka mengetahui cara memadupadankan alias mix-and-match.
Saya
mengerti dan memuji kerja keras yang ia lakukan untuk menghasilkan
konsep inovatif tersebut. Namun, menurut apa yang sudah saya alami, saya
memberikan saran bahwa saat seorang entrepreneur memulai sesuatu yang
baru ia harus bersabar. Kita bisa ibaratkan seorang anak yang baru masuk
sekolah dasar tiba-tiba ingin meloncat ke universitas. Ibaratnya
seorang pembuat tas yang baru saja memulai bisnisnya tetapi sudah mau
menyaingi Hermes.
Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/pemikiran-ciputra/buat-produk-yang-fokus
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar