Search. Mulailah dengan pencarian. Sederhananya, ketik kata kunci yang berkaitan dengan bisnis kita di mesin telusur. Dari hasil pencarian, kita bisa tahu perusahaan atau merek mana saja yang satu bidang dengan kita. Dari hasil itu juga, kita bisa tahu situs mereka ada di peringkat berapa dalam daftar pencarian dengan kata kunci tersebut.
Jejaring sosial. Dari kegiatan pencarian, kita bisa pula mengetahui keberadaan suatu merek atau perusahaan di jejaring sosial. Mungkin sebuah merek hanya hadir di jejaring sosial tertentu. Cari tahu kira-kira di jejaring sosial mana saja kompetitor kita berada.
Kumpulkan data sosial. Kalau sudah tahu di jejaring sosial mana kompetitor berada, cari tahu berapa banyak fans yang mereka punya, berapa like yang mereka dapat, konten seperti apa yang di-posting, seberapa intens mereka mem-posting konten, dan yang paling penting amati apakah konten tersebut direspon dengan baik oleh audiensnya.
Analisa. Setelah mengumpulkan data, lakukan analisa. Mungkin saja kehadiran kompetitor di Facebook yang cukup kuat tidak begitu mengejutkan, tapi coba perhatikan apakah mereka cukup aktif di jejaring sosial yang relatif baru, misalnya Instagram dan Google+. Dari situ, kita bisa tahu di jejaring sosial mana kita berpotensi merajai.
Perhatikan pula ke mana mereka mengalihkan audiens melalui link yang mereka posting. Lakukan analisa terhadap data-data sosial yang lain, dari situ kita akan bisa menyimpulkan apakah kompetitor jago atau kurang dalam hal jejaring sosial.
Nilai keterlibatan pelanggan. Keterlibatan pelanggan adalah aspek yang sangat penting dalam jejaring sosial. Dari keterlibatan itu kita bisa menilai apakah konten-konten yang di-posting oleh kompetitor cukup menarik bagi audiens. Apabila kompetitor cukup sukses dengan audiens media sosial yang secar statistik biasa saja, perhatikan bagaimana cara ia melakukannya. (bn/marketing.co.id)
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar