Gagasan inti dari bos yang baik dan buruk ialah bahwa para bos yang baik memiliki kemampuan yang baik untuk menyesuaikan diri dengan orang lain yang mereka pimpin sehingga mereka memahami bagaimana rasanya bekerja untuk mereka yang tampaknya agak klise.
Namun, apa yang paling menarik ialah sebenarnya ada riset psikologis sosial yang menunjukkan bahwa makin banyak Anda memberikan kekuasaan pada seseorang, makin besar peluang mereka untuk lupa atau lalai dengan orang yang mereka pimpin sehingga dalam banyak cara. Jadi pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa mengatasi kelalaian ini. Ada juga riset yang menunjukkan bahwa saat Anda memberikan orang kekuasaan dan mereka diawasi dengan melekat oleh para bawahan, ini berhubungan dengan bagaimana kita saling terhubung bukan hanya sebagai manusia tetapi juga bisa ditemukan pada primata. Sebuah riset yang melibatkan sekelompok baboon menunjukkan bahwa para jantan yang menjadi pemimpin (alpha males) dipandangi oleh kawanannya selama 20-30 detik.
Bos yang baik memiliki kemampuan mencapai 2 tujuan: pertama ialah kinerja atau kompetensi lainnya dan yang kedua ialah kemanusiaan yang mengangkat kepercayaan diri manusia. Namun, yang paling krusial ialah bagaimana bisa memahami dan menyesuaikan diri.
Saya terinspirasi dengan banyaknya surel yang masuk yang kebanyakan (70%) berasal dari bos, entah atasan atau seseorang yang memiliki bos yang buruk dan tidak ingin memiliki bos yang buruk dan tidak ingin menjadi bos yang buruk nantinya. Intinya adalah orang-orang cemas dengan apakah mereka bisa bekerja pada bos yang baik atau agar tidak menjadi bos yang buruk kelak. Bos yang baik mampu menyeimbangkan bagaimana membuat orang lain nyaman tetapi pada saat yang sama juga mampu mendorong mereka untuk bekerja dengan keras dan cerdas. Memang tidak mudah tetapi juga tidak mustahil. (disarikan dari "Good Boss, Bad Boss"/ap)
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar