Adapun anggapan tentang hari buruk dan hari baik untuk menikah merupakan bawaan dari zaman jahiliyah. Bangsa Arab Jahiliyah dulunya enggan melakukan perkawinan di bulan syawal, lantaran di dalam nama Syawal terkandung makna “terangkat”.
Namun, Aisyah ra, sebagaimana yang tertera dalam Shahih Muslim menuturkan,
“Rasulullah saw menikahiku di bulan syawal , dan berkumpul denganku di bulan syawal. Tidak ada istri-istri beliau yang seberuntung aku”

Sebagian besar umat muslim biasanya enggan untuk menikah di bulan ramadhan demi menjaga kewajiban puasa. Mereka khawatir jika kedua pengantin ditaklukkan oleh syahwat di siang hari. Ini hanyalah kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, bukan ajaran yang digariskan oleh agama. Intinya tipa orang harus mengetahui kapasitas dan potensi diri masing-masing.
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar