Cara mendapatkan uang memang tidak pernah diajarkan di bangku sekolah. Sekolah hanya mengajari beragam ketrampilan dan profesionalitas kerja, namun bukan ketrampilan mengelola finansial. Tak heran jika dokter, pengacara, arsitek, ataupun akuntan yang pandai dan selalu menjadi bintang kelas saat bersekolah harus tetap berjuang keras secara finansial sepanjang hidupnya.
Berangkat dari upaya mengasah kecerdasan finansial, Robert Kiyosaki mencoba memperkenalkan kedua ayahnya yang sering ia sebut dengan rich dad (ayah kaya) dan poor dad (ayah miskin). Kedua ayah ini sama-sama kuat, berprinsip, dan berpengaruh meskipun pandangan keduanya tentang pengelolaan finansial sangat bertolak belakang. Si ayah kaya atau rich dad selalu mengajarkan cara mempekerjakan uang agar dapat membangun pundi-pundi kekayaan, sedangkan si ayah miskin atau poor dad mengajarkan cara untuk bekerja agar mendapatkan uang.
Uang adalah suatu bentuk kekuasaan dan kekuatan tetapi yang lebih kuat dan berkuasa dari uang adalah kecerdasan finansial dalam mengelola uang. Pemikiran positif saja tidak cukup untuk mendapatkan kecerdasan finansial tersebut. Terbukti dari banyaknya orang yang pergi ke sekolah namun ridak pernah belajar tentang cara uang bekerja, sehingga banyak di antara mereka yang justru bekerja untuk uang. Orang-orang ini cenderung terjebak dengan lomba tikus yang memprogram otak mereka untuk terus bekerja keras, mendapatkan gaji yang lebiih besar, membeli lebih banyak, tagihan lebih besar, memiliki utang lebih banyak, dan akhirnya harus kembali untuk bekerja keras. Seseorang bisa menjadi kaya, jika mereka bisa terlepas dari perlombaan tikus ini dan menemukan cara lebih cepat untuk mencetak uang melalui kecerdasan finansial yang dimiliki.
Robert Kiyosaki mengajarkan bagaimana cara memiliki kecerdesan finansial melalui kepemilikan aset yang lebih besar daripada liabilitas. Aset merupakan segala sesuatu yang dapat mencetak uang dan mengalirkannya ke kantong Anda, sedangkan liabilitas adalah segala sesuatu yang dapat menguras isi kantong Anda.
Segala sesuatu yang Anda miliki dapat bekerja sebagai aset untuk mencetak uang, namun juga dapat menjadi liabilitas. Semua tergantung dari kemampuan finansial Anda dalam mengelolanya. Contohnya, rumah dan mobil yang Anda miliki akan menjadi aset jika disewakan. Otomatis aset Anda ini akan terus menerus mencetak uang dan menggelontorkannya ke dalam kantong Anda. Hal ini akan berbeda jika rumah dan mobil yang Anda miliki hanya ditinggali untuk diri sendiri. Rumah dan mobil secara otomatis akan menjadi liabilitas yang terus menguras isi kantong Anda baik untuk pajak maupun biaya operasional.
Jika Anda sudah memiliki kecerdasan dalam mengelola finansial sesuai ajaran Robert Kiyosaki, maka Anda akan dapat mengubah segala sesuatu yang umumnya merupakan liabilitas menjadi aset.
Mencetak uang dari sekarang, mengapa tidak??? belajar dari iklan, Apapun pekerjaanya yang penting Hallal.sesuai kan dengan kemampuan anda, jangan terpengaruh bisikan-bisikan yang tidak jelas dari mana asalnya, tetap selalu belajar dalam menjalani kehidupan ini, ambilah ilmu walaupun hanya sebuah ajaran dari tukang minyak. jangan beranggapan anda hanya mau belajar dengan orang yang berpakaian rapi, pakai jas, pakai dasi. hati- hatilah dengan penampilan seseorang, bukan pula saya menjelekan yang satu ini, sebagai manusia biasa hanya bisa saling mengingatkan.terserah anda, kan anda pula yang akan menjalaninya. jadi hati-hati sangat di butuhkan kapanpun dan dimanapun.
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar